Pertolongan Pertama untuk Bayi Kuning
Dalam dunia medis, bayi kuning disebut dengan istilah ikterus. Pada sebagian besar kasus, ikterus hanya akan berlangsung beberapa hari saja, dan tidak memerlukan perawatan khusus jika bayi tetap sehat dan dapat menerima asupan nutrisi ASI dengan abik. Bayi akan segera pulih jika organ hati telah berkembang dan berfungsi secara optimal. Tetapi ikterus yang berkepanjangan dapat berkembang menjadi penyakit serius dan dapat berakibat fatal seperti Atresia Bilier.
Kita pasti masih ingat tentang Bilqis, kisah bayi yang menderita Atresia Bilier pada tahun 2010 silam dengan salah satu gejala awal yaitu warna kekuningan pada tubuh dan matanya, yang menyebabkan ia harus menjalani cangkok hati. Meskipun ada beberapa faktor pemicu, tapi faktor utama penyebab bayi kuning adalah karena sistem organ hati tidak mampu mengeluarkan zat racun (bilirubin) secara optimal sehingga tetap tersimpan di dalam darah, terutama pada bayi baru lahir, karena organ hati dalam tubuh mereka belum berkembang dengan matang. Penyebab lainnya dapat dikarenakan adanya infeksi virus hepatitis, reshus, dan penyakit malaria.
Mencegah bayi kuning dapat dilakukan melalui:Pengukuran kadar bilirubin dalam darahnya selama 24 jam pertama sejak bayi dilahirkan.Pemeriksaan saat janin masih di dalam kandungan, apakah ibu menderita penyakit infeksi seperti sipilis atau hepatitis.Inisiasi menyusui dini.
Secara fisik, ciri bayi kuning dapat dideteksi dengan berubahnya warna kulit wajah dan bagian putih pada mata bayi menjadi kekuningan, yang dalam beberapa waktu warna kuning tadi akan melebar ke bagian tubuh yang lain seperti telapak perut dan telapak tangan. Selain itu pada sebagian besar bayi kuning, bayi akan sering mengantuk dan bayi kesulitan saat menyusu. Sementara pada saat sekresi warna urin menjadi lebih gelap dan feses menjadi berwarna pucat. Pada sebagian bayi, dapat muncul adanya demam dan gerakan bola mata yang ganjil.
Jika didapat ciri bayi kuning pada buah hati, maka pertolongan pertama yang dapat dilakukan orang tua adalah:Pada banyak kasus, bayi kuning hanya terjadi selama beberapa hari saja, tetapi sebaiknya periksa sesering mungkin kondisi bayi untuk mengantisipasi warna kulit bayi jika semakin menguning. Jika kulit bayi berwarna gelap, maka perhatian diutamakan pada bagian putih mata bayi.Jemur bayi di bawah sinar matahari pagi, saat suhu udara mulai hangat. Sinar matahari yang terserap oleh tubuh bayi akan membantu proses pemecahan bilirubin dalam darah, sehingga dapat segera dikeluarkan oleh organ pankreas dan terbuang melalui urin.American Academy of Pediatrics mendorong para ibu untuk tidak menghentikan asupan ASI pada bayi kuning, bahkan merekomendasikan peningkatan frekuensi menyusui bayi hingga lebih dari 12 kali selama 24 jam. Jadi terus berikan asupan nutrisi melalui ASI atau susu formula pada buah hati. Tapi yang terbaik di antara keduanya adalah ASI, karena mengandung kolostrom yang memberi imunitas pada bayi agar tidak mengalami kondisi yang lebih buruk, serta menghindarkan bayi dari dehidrasi dan mendorong bayi lebih sering buang air, yang akan membantu membuang bilirubin melalui feses dan urin.Jauhkan bayi dari temperatur dingin, karena kondisi fisiknya dapat semakin buruk.